Pengertian Busana
Kata ”busana” diambil dari bahasa Sansekerta
”bhusana”. Namun dalam bahasa Indonesia terjadi penggeseran arti ”busana”
menjadi ”padanan pakaian”. Meskipun demikian pengertian busana dan pakaian
merupakan dua hal yang berbeda. Busana merupakan segala sesuatu yang kita pakai
mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Busana ini mencakup busana pokok,
pelengkap (milineris dan aksesories) dan tata riasnya. Sedangkan pakaian
merupakan bagian dari busana yang tergolong pada busana pokok. Jadi pakaian
merupakan busana pokok yang digunakan untuk menutupi bagian-bagian tubuh.
Busana
yang dipakai dapat mencerminkan kepribadian dan status sosial sipemakai. Selain
itu busana yang dipakai juga dapat menyampaikan pesan atau image kepada orang
yang melihat. Untuk itu dalam berbusana banyak hal yang perlu diperhatikan dan
pertimbangkan sehingga diperoleh busana yang serasi, indah dan menarik.
Ilmu tata busana adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara memilih,
mengatur dan memperbaiki, dalam hal ini adalah busana sehingga diperoleh busana
yang lebih serasi dan indah. Diharapkan pengetahuan ini dapat membantu
kita atau semua pihak yang terlibat pada bidang busana untuk lebih
memahami ilmu busana secara umum.
Pola dalam
bidang jahit menjahit adalah suatu potongan kain atau kertas yang dibuat dan
dibentuk sesuai dengan bemtuk badan dan model busana yang akan dibuat atau pola
dapat diartikan yaitu suatu potongan kertas yang dipakai sebagai contoh untuk
membuat baju, ketika bahan digunting.
Fungsi
pola sangat penting artinya bagi
seseorang yang akan menjahit busana, tanpa pola keindahan dan keserasian
berbusana akan terabaikan, sehingga tidak sesuai yang dikehendaki. Untuk membuat
pola busana sesuai gambar model yang dikehendaki dibutuhkan pola dasar. Pola
dasar inilah sebagai dasar untuk membuat
pola busana sesuai gambar model.
Pola dasar
yaitu pola yang dibuat berdasarkan bentuk badan menurut ukuran seseorang. Pola
dasar ini terdiri dari pola bagian atas, dari bahu sampai pinggang, biasanya
disebut pola dasar badan depan dan belakang. Pola bagian bawah dari pinggang
sampai lutut atau sampai mata kaki, biasa disebut pola dasar rok depan dan
belakang. Pola lengan dari lengan bagian atas atau bahu terendah sampai siku
atau pergelangan,biasanya disebut pola dasar lengan. Adapun pola badan atas
yang menjadi satu dengan pola badan bawah biasanya disebut dengan pola dasar
gaun atau bebe. Pola dasar ini dibuat berdasarkan skala yaitu ukuran kecil,
seperti ukuran ½, ¼, 1/6, 1/8 sedangkan pola sebenarnya menggunakan ukuran
Inci.
Sistem
pembuatan pola yang kita digunakan yaitu menggunakan sistem Soen. Berikut
pembuatan pola dasar badan wanita dewasa methode so’en
POLA DASAR
BADAN WANITA DEWASA
METHODE SO’EN
Skala : 1:4
Keterangan
Gambar :
1. Cara Mengkonstruksi Pola Badan Belakang
Membuat segi
panjang A-B-C-D
A-B = C-D =
½ lingkar badan = 88: 2 = 44cm
A-C = B-D =
Panjang punggung = 36 cm
A-E = B-O = 1/6 lingkar badan + 7 (88: 6) +7) =
21,66 cm
A-V = 1/20
lingkar badan 2 ½ cm = (88 : 20) + 2 ½ = 6,9 cm
V-V’ = naik
2 cm, hubungkan titik A dengan V’ dengan garis lengkung = kerung leher belakang
A-F = C-Q =
½ (AB) -1 = (44:2)-1 = 21cm
A-G = G-E =
21,66 cm = 10,83 cm
G-U = A-T =
½ lebar punggung: 2 = 34 : 2 17 cm
T-S =
V-V’= 2 cm , garis V’ –R melalui titik S
= lebar bahu = 12 cm
Hubungkanlah
titik R-U-P = kerung lengah belakang
C-Y = ¼
lingkar pinggang -1cm + 3 cm (lebar coup) =
(66:4)-1+ 3 =18,5 cm
Hubungkan P
ke Y
Menentukan
Coup
C-X =1/10
liungkar pinggang = 66cm :10 = 6,6 cm
X-X’ = 3cm
= lebar coup, panjang coup sampai 2 cm
dibawah garis E-P
- Cara Mengkonstruksi Pola Badan Depan
B-K = A-V = 6,9 cm
B-N = (BK)
+1 = 6,9 + 1cm 7,9 cm
Hubungkan
titik k dengan garis lengkung ke titik N
kerung leher depan
N-H= turun 5
cm
H-I = B-M =½
lebar dada 32 : 2 = 16 cm
M-L = turun
2x (V-V’) = 2x2cm = 4 cm
Ukurlah
K-L’= lebar bahu 12cm
Hubungkan
titik L’-I-P = kerung lengan depan
N-D’=
panjang dada = 30cm
D’-J= ¼
lingkar pinggang + 1cm + lebar coup (66:4) +1+ 3 = 21 ½
Menentukan
Coup
D’-Z’ =
(C-X) +1 cm = 7,6 cm, Z-Z’= 3 cm lebar coup
Menentukan
coup sisi
J-J’=
naik kurang lebih 8 cm
J’ –P= adalah lebar coup adalah selisih P-Y dengan P-J
Titik t
turun 2cm dari garis O-p
Ujung coup
bawah atau samping kurang 2 cm dari titik t
Nomor
|
Ukuran
yang diperlukan
|
Inisial
|
1.
|
Lingkar
badan
|
Lb
|
2.
|
Lebar dada
|
Ld
|
3.
4.
5.
6.
7.
|
Panjang
dada
Panjang
punggung
Lebar
punggung
Lingkar
pinggang
Lebar bahu
|
Pd
Ppu
Lpu
Lpi
Lba
|
Untuk belajar membuat bajunya, tunggu blog selanjutnya
yaa^^!
Terimakasih atas informasinya, Silahkan Kunjungi website kami ^^
BalasHapushttp://mitoha-goldengamat.com/cara-mengobati-blastomikosis/