Newest Post

| Jumat, 23 Mei 2014
Baca selengkapnya »


A.    Jahit Perca
 
 
 
 
1.      Pengertian
Perca adalah sisa-sisa guntingan kain yang ada setelah membuat pakaian atau karya kerajinan tekstil lainnya.
Jahit perca adalah teknik membuat suatu benda kerajianan tekstil yang terdiri dari guntingan-guntingan kain atau perca yang sudah dipola, kemudian digabungkan menjadi satu dengan cara dijahit.
Jahit perca adalah proses pembuatan suatu produk kerajinan tekstil yang terbuat dari potongan-potongan kain/perca yang digabungkan dengan cara dijahit sesuai dengan rencana.

2.      Jenis jahit perca
Ditinjau dari pembuatnnya dapat dibedakan menjadi:
1.      Cara acak (tak beraturan)
adalah teknik jahit dengan menggabungkan guntingan-guntingan kain dengan bentuk dan ukuran potongannya tidak sama.
2.      Cara jiplakan pola (template)
adalah teknik jahit dengan menggabungkan guntingan-guntingan kain yang dipola terlebih dahulu dan selanjutnya dijahit sesuai rencana.
3.      Cara tumpang tindih (overlapping)
adalah teknik jahit dengan mengabungkan guntingan-guntingan kain yang dipola terlebih dahulun dengan cara meletakkan pola pada bagian tengah di atas kain telah disiapkan dan selanjutnya dijahit bagian tepinya. Kemudian tindihlah dengan pola berikutnya dengan cara dijahit dengan arah dari tengah ke tepi hingga selesai secara keseluruhan.
4.      Cara jelujur
adalah teknik yang biasanya digunakan untuk memberi kesan keindahan, untuk menggabungkan tetap dikerjakan dengan teknik mesin, sifatnya hanya penghias.
5.      Cara pola geometris
adalah teknik jahit dengan menggabungkan guntingan-guntingan kain dengan bentuk pola-pola geometris (segitiga,segiempat) yang terukur dan dijahit sesuai dengan desain.

B.     Jahit Tindas
1.      Pengertian
Jahit tindas (quilting) adalah teknik menghias permukaan kain dengan cara melapisi atau mengisi kain dengan bahan pelapis atau pengisi kemudian dijahit tindas pada permukaan kain sesuai dengan rencana.
Jahit tindas adalah teknik pembuatan suatu benda kerajinan tekstil dengan cara mengisi atau melapiskan kain dengan bahan pelapis, kemudian dijahit pada bagian atas kain sesuai dengan desain.
2.      Jenis jahit tindas:
1.      Jahit tindas pengisi lembaran (wadded quilting)
merupakan teknik menjahit dengan cara mengisi atau melapisi diantara dua kain dengan bahan pelapis yang berupa lembaran, kemudian dijahit sesuai pola (gambar).
2.      Jahit tindas pengisi susulan (padded/stuffed quilting)
merupakan teknik menjahit tindas datar tetapi pada bagian tertentu ditambahkan isian susulan (busa, dakron) untuk mendapatkan kesan yang lebih menonjol.
3.      Jahit tindas pengisi tali (corded quilting)
Pada prinsipnya sama dengan pengisi susulan, bedanya menggunakan tali, penyelesaian bisa dijahit mesin atau tangan.
4.      Jahit tindas efek bayangan
merupakan gabungan dari jahit tindas pengisi lembaran, susulan/tali hanya ada penambahan kain transparan pada permukaan kain.

3.      Bahan pelapis:
-          Koldore
-          Dakron
-          Busa
-          Tali
-          Kapas

C.     Bahan dan Alat
1.      Bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan tekstil dengan teknik jahit perca dan jahit tindas, antara lain:
*      Bahan utama:
-       Kain
-       Bahan pelapis
-       Benang jahit
*      Bahan pembantu
-       Kertas pola
-       Fislin
-       Perekat
-       Kain kertas
-       Asesoris (renda, bisban,dll)
2.      Alat yang digunakan:
 
 
 
-          Alat tulis-menulis                               
-          Mesin jahit                                         
-          Mesin obras
-          Gunting
-          Mitlen (meteran kain)
-          Jarum jahit tangan
-          Jarum jahit mesin
-          Jarum pentul
-          Rader
-          Kapur jahit
-          Pendedel (cukit)
Posted by : Unknown
Date :Jumat, 23 Mei 2014
With 0komentar
|
Baca selengkapnya »


Dasar-dasar tusuk flanel





Berikut ini macam-macam tusuk jahit dan tusuk hias yang digunakan dalam kerajinan tangan flanel :
1. Tusuk Feston
Tusuk feston ini biasa digunakan untuk menggabungkan 2 lembar kain flanel dan juga merapikan pinggiran kain flanel.


2. Tusuk Rol
Tusuk rol ini juga digunakan untuk menggabungkan 2 lembar kain flanel. Apabila dikerjakan dengan hati-hati maka akan menghasilakn jahitan yang jauh lebih rapi dan halus daripada tusuk feston.


3. Tusuk Tikam Jejak
Tusuk tikam jejak ini biasa digunakan untuk membuat bentuk mulut.


4. Tusuk Pipih
Tusuk pipih ini biasa digunakan untuk membuat bentuk hidung.

 
5. Tusuk Jeruji
Tusuk jeruji ini biasanya hanya digunakan sebagai hiasan.
Bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan kerajinan tangan dari flanel antara lain :
  1. kain flanel
  2. benang sulam
  3. jarum jahit
  4. dakron/kapas
  5. manik-manik
  6. lem serbaguna (all pupose adhesive), lem PVAc,batangan lem
  7. glue gun (lem tembak)
  8. gunting
  9. bahan pelengkap (gantungan kunci, gantungan handphone, jepit rambut, karet rambut, bros.
   Untuk melihat video cara menjahit tusuk flanel, klik link di bawah ini.

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar
| Kamis, 22 Mei 2014
Baca selengkapnya »
Pengertian Desain

Desain berasal dari bahasa inggris (Design) yang berarti rancangan, rencana, atau reka rupa. Desain merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda, seperti busana.

Unsur-Unsur Desain

1. Garis
2. Arah
3. Bentuk
4. Ukuran
5. Warna
6. Nilai
7. Tekstur

Fungsi Busana

a. Untuk melindungi tubuh dari cuaca, sinar matahari, debu, serta gangguan binatang dan gangguan yang membahayakan kulit.
b. Untuk menutupi atau menyamarkan kekurangan dari si pemakai.
c. Menambah keyakinan dan rasa percaya diri.
d. Dapat memberi rasa nyaman.
e. Menutupi aurat, atau memenuhi syarat kesusilaan.
f. Untuk menggambarkan adat/ budaya daerah.
g. Untuk media informasi bagi suatu instansi atau lembaga.
h.Meda Komunikasi non Verbal
Posted by : Unknown
Date :Kamis, 22 Mei 2014
With 0komentar

PENGERTIAN MENGENAI BUSANA DAN POLA DASAR

| Minggu, 18 Mei 2014
Baca selengkapnya »


Pengertian Busana




Kata ”busana” diambil dari bahasa Sansekerta ”bhusana”. Namun dalam bahasa Indonesia terjadi penggeseran arti ”busana” menjadi ”padanan pakaian”. Meskipun demikian pengertian busana dan pakaian merupakan dua hal yang berbeda. Busana merupakan segala sesuatu yang kita pakai mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Busana ini mencakup busana pokok, pelengkap (milineris dan aksesories) dan tata riasnya. Sedangkan pakaian merupakan bagian dari busana yang tergolong pada busana pokok. Jadi pakaian merupakan busana pokok yang digunakan untuk menutupi bagian-bagian tubuh.


Busana yang dipakai dapat mencerminkan kepribadian dan status sosial sipemakai. Selain itu busana yang dipakai juga dapat menyampaikan pesan atau image kepada orang yang melihat. Untuk itu dalam berbusana banyak hal yang perlu diperhatikan dan pertimbangkan sehingga diperoleh busana yang serasi, indah dan menarik.
Ilmu tata busana adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara memilih, mengatur dan memperbaiki, dalam hal ini adalah busana sehingga diperoleh busana yang lebih serasi dan indah. Diharapkan pengetahuan ini dapat membantu kita  atau semua pihak yang terlibat pada bidang busana untuk lebih memahami ilmu busana secara umum.

Pola dalam bidang jahit menjahit adalah suatu potongan kain atau kertas yang dibuat dan dibentuk sesuai dengan bemtuk badan dan model busana yang akan dibuat atau pola dapat diartikan yaitu suatu potongan kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat baju, ketika bahan digunting.
Fungsi pola  sangat penting artinya bagi seseorang yang akan menjahit busana, tanpa pola keindahan dan keserasian berbusana akan terabaikan, sehingga tidak sesuai yang dikehendaki. Untuk membuat pola busana sesuai gambar model yang dikehendaki dibutuhkan pola dasar. Pola dasar inilah  sebagai dasar untuk membuat pola busana sesuai gambar model.

Pola dasar yaitu pola yang dibuat berdasarkan bentuk badan menurut ukuran seseorang. Pola dasar ini terdiri dari pola bagian atas, dari bahu sampai pinggang, biasanya disebut pola dasar badan depan dan belakang. Pola bagian bawah dari pinggang sampai lutut atau sampai mata kaki, biasa disebut pola dasar rok depan dan belakang. Pola lengan dari lengan bagian atas atau bahu terendah sampai siku atau pergelangan,biasanya disebut pola dasar lengan. Adapun pola badan atas yang menjadi satu dengan pola badan bawah biasanya disebut dengan pola dasar gaun atau bebe. Pola dasar ini dibuat berdasarkan skala yaitu ukuran kecil, seperti ukuran ½, ¼, 1/6, 1/8 sedangkan pola sebenarnya menggunakan ukuran Inci.
Sistem pembuatan pola yang kita digunakan yaitu menggunakan sistem Soen. Berikut pembuatan pola dasar badan wanita dewasa methode  so’en 

POLA DASAR BADAN WANITA DEWASA
METHODE SO’EN
Skala : 1:4
 


Keterangan Gambar :
1.      Cara Mengkonstruksi Pola Badan Belakang
Membuat segi panjang A-B-C-D
A-B = C-D = ½ lingkar badan =  88: 2 = 44cm
A-C = B-D = Panjang  punggung = 36 cm
A-E  = B-O = 1/6 lingkar badan + 7 (88: 6) +7) = 21,66 cm
A-V = 1/20 lingkar badan 2 ½ cm = (88 : 20) + 2 ½ = 6,9 cm
V-V’ = naik 2 cm, hubungkan titik A dengan V’ dengan garis lengkung = kerung leher belakang
A-F =  C-Q =  ½ (AB) -1 =  (44:2)-1 =  21cm
A-G  = G-E =  21,66 cm = 10,83 cm
G-U = A-T = ½ lebar punggung: 2 = 34 : 2  17 cm
T-S = V-V’=  2 cm , garis V’ –R melalui titik S = lebar bahu =  12 cm
Hubungkanlah titik R-U-P = kerung lengah belakang
C-Y = ¼ lingkar pinggang -1cm + 3 cm (lebar coup) =  (66:4)-1+ 3 =18,5 cm
Hubungkan P ke Y
Menentukan Coup       
C-X =1/10 liungkar pinggang = 66cm :10 = 6,6 cm
X-X’ = 3cm =  lebar coup, panjang coup sampai 2 cm dibawah garis E-P
  1. Cara Mengkonstruksi Pola Badan Depan
B-K =  A-V = 6,9 cm
B-N = (BK) +1 = 6,9 + 1cm 7,9 cm
Hubungkan titik k dengan garis lengkung ke titik N  kerung leher depan
N-H= turun 5 cm
H-I = B-M =½ lebar dada  32 : 2 = 16 cm
M-L = turun 2x (V-V’) = 2x2cm = 4 cm
Ukurlah K-L’= lebar bahu 12cm
Hubungkan titik L’-I-P = kerung lengan depan
N-D’= panjang dada = 30cm
D’-J= ¼ lingkar pinggang + 1cm + lebar coup (66:4) +1+ 3 = 21 ½
Menentukan Coup
D’-Z’ = (C-X) +1 cm = 7,6 cm, Z-Z’= 3 cm lebar coup
Menentukan coup sisi
J-J’= naik  kurang lebih 8 cm
J’ –P=  adalah lebar coup  adalah selisih P-Y dengan P-J
Titik t turun  2cm dari garis O-p
Ujung coup bawah atau samping kurang 2 cm dari titik t


 
Nomor
Ukuran yang diperlukan
Inisial
1.
Lingkar badan
Lb
2.
Lebar dada
Ld
3.
4.
5.
6.
7.
Panjang dada
Panjang punggung
Lebar punggung
Lingkar pinggang
Lebar bahu
Pd
Ppu
Lpu
Lpi
Lba

Untuk belajar membuat bajunya, tunggu blog selanjutnya yaa^^!

PENGERTIAN MENGENAI BUSANA DAN POLA DASAR

Posted by : Unknown
Date :Minggu, 18 Mei 2014
With 1 komentar:
▲Top▲